Dunia Tanpa Suara

Suara dan kehidupan
kedua unsur tak terpisahkan
Menghiasi setiap segi di dunia
Meluapkan kebersamaan sosial

Keadaan kini berbeda
Manusia tengah meratap
Terdiam namun menjerit
Tertidur namun tetap terjaga

Andai alam tak mengamuk
manusia kan tetap tersenyum
Menandakan kehidupan di bumi
Melukiskan kisah kesenangan

Kini dunia telah berduka
Para manusia telah berkabung
Meratap juga terisak
Menjadikan Dunia Tanpa Suara

By Rosalinda Mintre

Perdamaian Kekal

Manusia ialah mahluk sosial
Manusia pula mahluk individual
Kontras penuh perbedaan
Menghiasi keunikan manusia

Perbedaan membuahkan perselisihan
Sebuah jebakan iblis terlicik
Menghancurkan ketentraman di dunia
Melestarikan peperangan manusia

Andai manusia tersadar
Kebencian ialah kiamat dunia
Menusuk hati tiap mahluk bumi
Memaksa tuk hancurkan sesama

Andai manusia terbangun,
kebencian ialah kesia-siaan
Keegoisan kan ditinggalkan
Permintaan maaf kan diterima

Ku coba tuk bangunkannya
tak diperdulikan ku satu jua pun
Harapan hanyalah satu
Manusia kan terbangun di waktu nanti

By Rosalinda Mintre

Air on The G String.. nice song I think..

Hmm.. ga tau kenapa.. aku rasae suka banget bx lagu ini.. padahal rasae loo nada”e ya simpel”.. mungkin karena filmnya mungkin yang mempopulerkan lagu ini.. hehehe

Sebenarnya mungkin aku sudah pernah denger lagu ini, cuman baru bener-bener suka itu sekarang, setelah aku liat film judulnya The Autumn’s Concerto. Lagu ini serink sekali dimainkan disana. Jadie penasaran gitu, cuma ya menurutku sulit juga memainkannya, karena ini lagu Bach, yang jamannya Barok yang memiliki 3 suara. Jadi cukup rumit kan.. Penasaran, silahkan dicoba mainkan.. 😛

Not baloknya bisa dilihat disini http://www.8notes.com/scores/9752.asp?ftype=gif

Gambarnya pecah klo diupload di blog..

GBU

Steak Salmon Saus Jamur

In this holiday, I want to try to make this steak.. I think it’s delicious.. Just imagine if you eat tenderloin steak.. Delicious right?? hehe

From Google

Bahan :
• 500 gr Fillet ikan salmon / kakap
• 1/2 sdm Kecap asin tanpa msg
• 1 sdt Garam
• 1/2 sdm Air jeruk lemon
• 3 sdm Minyak zaitun / sawit / kanola
Bahan Saus Jamur :
• 300 ml Kaldu ayam
• 1,5 sdm Tepung terigu
• 60 gr Jamur kancing, dicincang
• 30 gr Paprika, dipotong dadu kecil
• 1/2 sdm Seledri cincang
• 1 sdm Bawang bombay cincang
• 1/2 sdt Garam
Bahan Sayur Pelengkap :
• 50 gr brokoli, dipotong sesuai kuntum
• 50 gr Wortel, dipotong balok panjang
• Semua bahan diaduk dan ditumis dengan sedikit minyak
Cara Membuat :
1. Bumbui fillet ikan salmon / kakap dengan garam, kecap asin dan air jeruk lemon. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap.
2. Panaskan minyak dalam steak pan / wajan datar. Masukkan fillet ikan, masak sambil dibolak balik hingga matang. Angkat lalu sisihkan.
3. Saus jamur : panaskan 2 sdm minyak, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Tuang kaldu, jamur, paprika, garam dan daun seledri. Masak sambil terus diaduk hingga saus mengental. Angkat.
4. Penyajian : siapkan piring saji, atur steak salmon. Sesaat sebelum disajikan, siram dengan saus jamur panas.
5. Hidangkan selagi panas dengan sayuran pelengkap

From http://www.resepmasakan.us

Terima Kasih, TUHAN

Terima Kasih TUHAN,
Kau senantiasa ada di dalamku
Menyemangatiku jauh dari dosa
Memperingatiku dikala dekat dengan dosa

TUHAN,
Engkau sangat baik padaku
Kau selalu menunjukkan jalan untukku
Menuju ke jalan-Mu, TUHAN

Terima kasih atas kata-kataMu TUHAN
Terima kasih atas berkatMu kepadaku
Semuanya ini merupakan anugerahMu
TanpaMu, aku tak berarti

TUHAN,
Jangan pernah tinggalkanku
Aku tak sanggup tanpaMu
Aku tak akan ada tanpaMu

By Rosalinda Mintre

Seandainya

Dikala terang menerangi jalanku
Kuterpaku melihat dirimu
Tersenyum manis menatap wajahku
Yang tertempelak kebingungan menatap dirimu

Tanganmu terbuka isyaratkan jalan
Aku pun mengikutimu ke suatu tempat
Andai saja waktu telah tepat
Kuingin tuk genggam jarimu amat erat

Kau tersenyum sepanjang ku bersamamu
Aku pun tersenyum ke arahmu
Andai saja waktu telah tepat
Kuingin tuk memelukmu oh kasih

Tibalah kami ke tempat itu
Aku pun melihatmu menangis
Tak kusangka senyumanmu hanyalah misteri
Melihatmu menangis aku pun menangis

Sepatah kata kuucapkan tuk menghiburmu
Namun, engkau terus terisak
Andai aku dapat melakukan sesuatu
Ku akan memohon Tuhan tuk hapuskan air matamu

Andai saja harapanku akan nyata
Aku akan memohon agar bisa bersamamu
Selamanya mengisi lembaran hatiku
Menuliskan setiap cinta di lembaran hatiku

By Rosalinda Mintre

From Google

Teman yang Tak Diharapkan

From Google

Mengapa,
Seseorang menghampiriku di ruang kosong
Mencerahkanku dengan lentera ruang kosong itu
Memberiku sepucuk harapan

Tatkala harapan itu berada dalam genggamku,
Dia menghapus satu per satu harapan itu
Tak dapat kubayangkan tertusuknya hatiku
Yang hancur tertelan kesunyian belaka

Lentera tak lagi seterang dahulu
Satu per satu harapan tersisa hanya kenangan
Orang itu meletakkan harapan kosong itu ke genggamku
Perlahan dia meninggalkanku menatap harapan kosong

Detik-detik jam mulai berdetak
Bayang-bayangnya terlihat di sudut ruangan iut
Membawa seorang pria dengan sepucuk harapan
Memberikanku sebuah lentera

Tatkala harapan itu kembali berada dalam genggamku,
Pemandangan itu terlulang jelas di inderaku
Dia kembali menghapus satu per satu harapan itu
Mengembalikan harapan kosong itu kembali ke genggamku

Aku tak tahu apa yang aku terima,
Tak tahu arti harapan kosong itu
Menatap matanya dengan dalam,
Dia tertunduk tanpa sesal

Dia tak lagi meninggalkanku disini,
Namun perasaanku berkata berbeda
Tak kusangka dia mengayunkan tangan kanannya,
Ayunan tangannya memberiku selaksa kegembiraan

Aku pun tak sanggup ‘tuk tak tersenyum kembali
Ayunan kakiku kian mendekat ke orang itu
Namun langkahku kembali terhenti
Ayunan itu hanyalah ‘tuk pria itu

Kini aku merana di kesunyian ini
Meratap perih teman tak ada harap
Menghembuskan nafas sesal tak berarah
Menantikan lentera kembali terlelap

By Rosalinda Mintre

Pengeboman JW Marriot

From Google

Ketika ku terduduk termenung di sebuah kursi
Ketika ku memandang gerakan detik demi detik jam
Teringatlah diriku ke masa dimana tetesan air mata tercurah
Masa sewaktu diriku masuk ke dalam suasana yang kelam

Masih terlukis jelas dibenakku
ketika aku bersama ayah dan ibuku
melangkahkan langkah demi langkah pasti
‘tuk ungkapkan rindu pada saudara

Suasana haru t’lah datang
Senang senantiasa menghiasi raut setiap wajah kami
Luapan rindu mengalir amat deras
Hiasan tawa lepas yan ‘tak kulupakan

Namun…
Suasana haru itu lenyap
Sirna tertelan alunan teriakkan benda tak bertuan
Mengguncang heboh setiap kami

Aku pun tak tahu tujuan arah kakiku berlari
Satu-satunya keinginanku kembali melihat matahari
Tak ada benak orang lain yang menghantuiku
Melihat merekahny matahari itulah tujuanku

Aku pun berhasil mendapat ‘rekahnya matahari’
Namun kebahagiaan itu terasa hampa
Aku tak tahu apakah senyuman-senyuman itu terus ada
Apakah senyuman-senyuman indah itu akan menemani hari-hariku kembali

Kuarahkan badanku berbalik ke arah itu
Melihat puing-puing menyiutkan harapanku akan senyum itu
Bagiku setiap puing ialah ‘senyum’,
Senyuman yang terkubur nan abadi di Kerajaan Allah

Denyut nadiku terasa lemah
Rasa-rasanya kutak percaya
Sesosok manusia tergeletak tanpa nyawa di depan tubuhku,
yang tertunduk lemah menantikan senyum itu datang

Sosok manusia itu muncul dibenakku
“itu adalah ibuku”
Alunan nafasku terasa amat sesak
Tak sanggup ‘tuk katakan apapun

Tetesan air mata menghujani siang ini
Salah satu senyumku kini telah mendapat matahari Surga
Rasa-rasanya kutak sanggup kehilangan senyum itu lagi
Namun Tuhan menghendaki yang lain

Ku kuatkan mentalku
Membangkitkan diriku yang lemah ini
Menjalani langkah-langkah semua orang
Mencari kabar senyum-senyumku

Di depanku terpampang sebuah kertas
Kumelihat nama ayahku terpampang di kertas itu
Ketika mataku mengarah ke nama tertinggal di bagian bawahnya
Mataku tak sanggup tuk teteskan airnya

Badanku terkulai lemah dibawah papan tersebut
Mataku tak sanggup melihat apapun
‘rasaku seseorang memindahkanku,
Menidurkanku di sebuah raung putih

Pertama kalinya ketika ku membuka kelopak mata
Aku melihat senyum satu-satunya yang tersisa
Hatiku teriris melihat mata sepupuku itu,
Wajah kecil yang tak  tahu apa yang terjadi

Melihatnya terlihat tak berdaya
Tumbuhlah biji ketabahan dalam hatiku
Melanjutkan hidup dikala melihat matahari
Mengubahkan wajah kecil itu menjadi wajah cerah

Pahit, amat sangat pahit,
masa kelamku yang lalu itu
Namun kini ku t’lah kembali
Merajut senyuman-senyuman itu tanpa mereka

Hanya sepatah kata yang hanya kuingin ucapkan,
yang telah lama aku pendam dalam hati
“Tuhan, terima kasih atas cobaan ini!”

By Rosalinda Mintre

My Prayer

God..
Why You give me these suffering things..
I don’t know God what should I do..
I can’t do it..

God..
Why You make me meet these person..
I’m tired God..
I can’t do it..

Firstly, I know because Your will I’m here..
I believe You never leave me here..
but God..
I can’t survive in here..

God..
Too many suffering things I must face everyday here..
I don’t know what should I do..
I’m weak now..

Now God..
I want You to listen to my prayer..
God, let these go..
Don’t let me face them again and again..

Lord..
Give me strength to face it..

Thank you Lord…

T.T

By Rosalinda Mintre

Kekejamanmu

Kau adalah orang tak terundang
Merasuk dalam jiwaku yang lemah
Mencabik-cabik hatiku yang tertusuk
Mengusik hidupku

Tak terbayangkan betapa kejam dirimu
Tak terpikirkan apa yang kau pikir
Tak terbaca apa yang kau rencanakan
Rancangan terburuk tuk semuanya

Setiap segi dalam ruangan ini kau hancurkan
Kau cabik hati setiap orang
Kau rusakkan jiwanya hingga tak sanggup tuk berdiri
Laluy kau tinggalkan tuk cari mangsa yang lain

Mengapa?
Di saat semua orang telah kau cabik hatinya,
kami baru terbangun melihatmy
Terkejut terperanga melihat lakumu

Aku tak kuasa tuk balaskan cabikan ini
Jiwaku tak sanggup tuk mengejar dia,
membalaskan setiap kesakitan ini,
tuk kepuasan tiap kami

Tuhan, tolong dengarlah doaku
Berikan dia berkatMu
Sadarkanlah dia ya Tuhan
Ampunilah dosanya

By Rosalinda Mintre

Previous Older Entries